1. Tujuan
a) Untuk mengetahui apa itu thermocouple
a) Untuk mengetahui apa itu thermocouple
b) Untuk mengetahui bagaimana prinsip kerja dari thermocouple
c) Untuk mempelajari aplikasi dari thermocouple
d) Untuk mempelajari simulasi rangkaian sensor thermocouple dengan menggunakan aplikasi proteus
[kembali]
2. Alat dan bahan
1. Op-Amp
Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated circuit-IC).
2. Sensor Thermocouple
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”.
3. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
4. Potensiometer Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang mengatur sebuah tahanan atau hambatan secara linier atau Komponen resistif tiga kawat yang bertindak sebagai pembagi tegangan yang menghasilkan sinyal output tegangan variabel kontinu yang sebanding dengan posisi fisik wiper di sepanjang trek.
5. Motor DC Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah.
[kembali]
3. Materi
Thermocouple
didasarkan pada efek Seebeck, sebuah fenomena di mana tegangan yang sebanding
dengan suhu dapat dihasilkan dari rangkaian yang terdiri dari dua kawat logam
yang berbeda.
2. Alat dan bahan
1. Op-Amp
Penguat operasional (Op-Amp) adalah suatu blok penguat yang mempunyai dua masukan dan satu keluaran. Penguat operasional (Op-Amp) dikemas dalam suatu rangkaian terpadu (integrated circuit-IC).
2. Sensor Thermocouple
Termokopel (Thermocouple) adalah jenis sensor suhu yang digunakan untuk mendeteksi atau mengukur suhu melalui dua jenis logam konduktor berbeda yang digabung pada ujungnya sehingga menimbulkan efek “Thermo-electric”.
3. Resistor
Resistor adalah komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat atau membatasi aliran listrik yang mengalir dalam suatu rangkain elektronika.
4. Potensiometer Potensiometer adalah sebuah jenis resistor yang mengatur sebuah tahanan atau hambatan secara linier atau Komponen resistif tiga kawat yang bertindak sebagai pembagi tegangan yang menghasilkan sinyal output tegangan variabel kontinu yang sebanding dengan posisi fisik wiper di sepanjang trek.
5. Motor DC Motor Listrik DC atau DC Motor adalah suatu perangkat yang mengubah energi listrik menjadi energi kinetik atau gerakan (motion). Motor DC ini juga dapat disebut sebagai Motor Arus Searah.
[kembali]
3. Materi
Termokopel
Termokopel
adalah jenis tranduser yang digunakan untuk mengubah besaran mekanis, magnetis,
panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor sering
digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau pengendalian.
Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau
pengendalian.
Thermocouple
merupakan sensor yang mengubah besaran suhu menjadi tegangan, dimana sensor ini
dibuat dari sambungan dua bahan metallic yang berlainan jenis. Sambungan ini
dikomposisikan dengan campuran kimia tertentu, sehingga dihasilkan beda
potensial antar sambungan yang akan berubah terhadap suhu yang dideteksi.
Prinsip Kerja
[kembali]
Prinsip kerja dari thermocouple menggunakan efek seebeck ( Efek Seebeck adalah konversi energi panas menjadi energi listrik).

Berdasarkan
Gambar diatas, ketika kedua persimpangan atau Junction memiliki suhu
yang sama, maka beda potensial atau tegangan listrik yang melalui dua
persimpangan tersebut adalah “0” atau V1 = V2. Akan tetapi, ketika
persimpangan yang terhubung dalam rangkaian diberikan suhu panas atau
dihubungkan ke obyek pengukuran, maka akan terjadi perbedaan suhu
diantara dua persimpangan tersebut yang kemudian menghasilkan tegangan
listrik yang nilainya sebanding dengan suhu panas yang diterimanya atau
V1 – V2. Tegangan Listrik yang ditimbulkan ini pada umumnya sekitar 1 µV
– 70µV pada tiap derajat Celcius,dan kemudian akan dikonversikan sesuai
dengan reference table yang telah ada (table ini sesuai dengan tipe
dari thermocoupe yang dipakai).
Efek Seebeck:
Sebuah
rangkaian termokopel sederhana dibentuk oleh 2 buah penghantar yang
berbeda jenis (besi dan konstantan), dililit bersama-sama. Salah satu
ujung T merupakan measuring junction dan ujung yang lain sebagai
reference junction. Reference junction dijaga pada suhu konstan 320F
(00C atau 680F (200C). Bila ujung T dipanasi hingga terjadi perbedaan
suhu terhadap ujung Tr, maka pada kedua ujung penghantar besi dan
konstantan pada pangkal Tr terbangkit beda potensial (electro motive
force/emf) sehingga mengalir arus listrik pada rangkaian tersebut.
Kombinasi jenis logam penghantar yang digunakan menentukan karakteristik linier suhu terhadap tegangan.
Tipe-tipe kombinasi logam penghantar thermokopel:
- Tipe E (kromel-konstantan)
- Tipe J (besi-konstantan)
- Tipe K (kromel-alumel)
- Tipe R-S (platinum-platinum rhodium)
- Tipe T (tembaga-konstantan)
Tegangan
keluaran emf (elektro motive force) thermokopel masih sangat rendah,
hanya beberapa milivolt. Thermokopel bekerja berdasarkan perbedaan
pengukuran. Oleh karena itu jika ukntuk mengukur suhu yang tidak
diketahui, terlebih dulu harus diketahui tegangan Vc pada suhu referensi
(reference temperature). Bila thermokopel digunakan untuk mengukur suhu
yang tinggi makaa akan muncul tegangan sebesar Vh. Tegangan
sesungguhnya adalah selisih antara Vc dan Vh yang disebut net voltage
(Vnet).
Besarnya Vnet ditentukan dengan rumus:
Vnet = Vh - Vc
Keterangan :
Vnet = tegangan keluaran thermokopel
Vh = tegangan yang diukur pada suhu tinggi
Vc = tegangan referensi
Gambar grafik tegangan terhadap suhu pada thermokopel tipe E, J, K dan R :

Rumus mencari tegangan keluaran op-amp:
Kelebihan dan Kekurangan Termokopel
Kelebihan
:
· Mudah dibaca karena memiliki layar yang
tidak mudah keruh dan skala yang jelas.
· Respon cepat untuk setiap perubahan
suhu.
· Akurasi yang tepat dalam pengukuran
suhu.
· Baik untuk pengukuran variasi suhu
dengan jarak kurang dari 1cm.
· Tidak mudah rusak dan tahan lama.
Kekurangan
:
· Hubungan temperature dan tegangan tidak
linear penuh.
· Sensitivitas rendah, umumnya 50 μV/°C
(28 μV/°F) atau lebih rendah (tegangan rendah rentan dengan noise.
· Accuracy pada umumnya tidak lebih baik
dari pada 0.5 °C (0.9°F), tidak cukup tinggi untuk beberapa aplikasi.
· Memerlukan suatu acuan temperatur yang
dikenal, umumnya temperature air es 0°C (32°F).
· Hanya dapat digunakan untuk mengukur
perbedaan suhu.
· Kalibrasi yang sulit,saat thermocouples
dinyalakan suhun yang tertera adalah suhu pada ruangan tersebut.
4. Simulasi Rangkaian
5. video
[kembali]
6. link download
Dwonload Rangkaian disini
Dwonload Video disini
Dwonload Datasheet disini
Kok rangkaiannya tidak bisa di download
BalasHapus